“Hantu” Bisnis Rental Mobil


Lebaran adalah masa panen bagi pengusaha rental mobil. Meski harga sewa dinaikkan, permintaan pasar tetap tinggi. Namun di balik potensi keuntungan yang berlipat ganda itu, ada risiko yang menghantui para pengusaha jasa sewa kendaraan. Belum lama berselang, seorang sopir mobil sewaan ditemukan tewas di pinggir jalan di Malang, Jawa Timur. Tak hanya nyawa, kendaraan yang dikemudikan korban pun turut dirampas.

Sebagai langkah antisipasi, pengelola mobil sewaan bertindak selektif memilih pelanggan. Sebelum penyewaan disetujui, pengelola mensurvei calon pelanggan. Di antaranya dengan meminta mengisi data pribadi, sekaligus mengecek rumah calon pelanggan. Calon penyewa juga harus mempunya nomor telepon rumah. “Kalau perlu cek ke RT,” ucap pengusaha rental mobil, Akbar di Jakarta. Kalau meyakinkan, barulah kunci mobil diberikan kepada pelanggan.

Namun cara ini juga bukan jaminan. Di Depok, Jawa Barat, seorang tokoh masyarakat ketua yayasan sebuah majelis taklim menyewa delapan mobil dari tiga tempat penyewaan. Namun, setelah masa sewa berakhir, mobil tak kunjung dikembalikan. Memang, penyewa tak kabur. Namun, semua mobil yang disewa ia gadaikan dengan masing-masing nilai gadai di atas Rp 10 juta.

Entah apa lagi kiat menghindari tindak kejahatan dalam usaha penyewaan kendaran. Bersikap selektif memilih calon pelanggan tentu harus tetap dilakukan. Di antaranya dengan tidak mudah tergiur menyewakan kendaraan dengan jangka waktu panjang meski menjanjikan pendapatan berlipat. Selengkapnya baca http://buser.liputan6.com/berita/200909/243786/quotHantuquot.Bisnis.Rental.Mobil

Leave a comment